Senin, 02 Februari 2009

Ihya Al-Qalbu

Kiat Hati Tetap Hidup
Kiat Menjadikan Hati Tetap Hidup (ihyaa’ al-qalb)Fatma YuliaUpaya untuk menghidupkan hati menjadi hati yang sehat hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:Pertama. Dzikrullah dan Tilawatil Qur'an. Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Allah berfirman: "Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tenteram."[QS. Ar-Ra'du:28]. Hasan Al-Bashri mengatakan :"Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir". Kendatipun dzikrullah adalah salah satu bentuk ibadah yang termudah dan ringan, akan tetapi pahala dan keutamaan yang didapatkan melebihi amalan-amalan lainnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ”Sesungguhnya mengingat-ingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadat yang lain)."[Qs. Al- Ankabut:45]. Sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur'an, karena Al-Qur'an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman; "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."[QS. Yunus:57].Kedua beristighfar. Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada Allah selama memenuhi syaratnya pasti Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan ampunan. Firman Allah : "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."[QS. An-Nisa’:110]. Seseorang hamba itu hendaklah memperbanyak istighfar kepada Allah dimanapun berada, sebab seseorang itu tidak tahu dimana tempat maghfirah Allah itu akan datang. Rasulullah saw bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih dari tujuh puluh kali." [HR. Bukhari]. ‘Aisyah pernah mengatakan: "Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak." Qatadah juga mengatakan: "Sesunggunhya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar."Ketiga, Do'a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. "[QS. Al-mukmin:60]. Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada kita agar berdo'a kepada-Nya dan Allah akan memenuhi permohonan hamba-Nya. Berkenaan dengan ini Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah seorang Muslim pun berdo'a dengan do'a yang di dalamnya tidak berisi dosa dan pemutus tali silaturahmi melainkan Allah memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Allah akan menyegerakan permohonannya itu (diperoleh di dunia) atau Allah akan menyimpannya untuknya di akhirat kelak, atau Dia memalingkan darinya keburukan yang setimpal dengan do'anya itu."[HR. Ahmad, hadits shahih]. Dalam ayat yang sama Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:" Sesungguhnya orangorang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdo'a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan terhina."[QS. Al-mukmin:60]. Orang-orang yang tidak mau berdo'a kepada Allah maka mereka tergolong orang-orang yang sombong dan mereka mendapatkan murka dari Allah. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa yang tidak mau meminta (memohon kepada Allah), maka Allah murka terhadap-Nya." [HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah].Keempat . Bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Allah Subhanahu wa Ta'ala bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat kepada Rasul-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat."[HR. Muslim]. Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi saw termasuk kebaikan yang tinggi.Kelima, Qiyamullail. Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh Ulama Salaf Abu Sulaiman berikut ini: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya jika tidak ada malam aku tak suka hidup di dunia ini.” Ibn al- Mukandir juga mengatakan tentang kenikmatan qiyaamulail berikut ini: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.” Wallahu’alam(Disarikan dari kitab Tazkiyatun Nufus oleh Dr. Ahmad Farid)

0 Responses to “Ihya Al-Qalbu”

Posting Komentar