Senin, 02 Februari 2009

Eight wisdom from al-Hukama'

DELAPAN PENGETAHUAN DARI SEORANG AHLI HIKMAHFatma YuliaImam al-Ghazali dalam kitab yang berjudul anakku menceritakan sebuah persahabatan dua orang yaitu Syakik yang berasal dari Balkh dengan Hatim seorang yang tuli. Suatu hari Syakik bertanya kepada Hatim : “ engkau telah menjadi temanku selama tiga puluh tahun, apakah yang telah engkau peroleh selama tiga puluh tahun tersebut? Hatim menjawab bahwa aku telah memperoleh delapan pengetahuan yang bermanfaat untukku dan dengan pengetahuan tersebut aku berharap memperoleh keselamatan. Selanjutnya Hatim menjelaskan bahwa ke delapan pengetahuan itu adalah :Pengetahuan pertama: aku telah memperhatikan manusia, dan setiap orang memiliki teman dan kekasih ada teman yang menemaninya ketika sakit dan ada yang menemaninya ketika berada di tepi kubur. Kemudian teman itu akan meninggalkannya sehingga ia hanya tinggal sendiri dan tidak seorang pun yang menemaninya masuk ke dalam kubur. Aku merenungkan tentang hal tersebut dan berkata kepada diri sendiri, “ Teman terbaik manusia adalah yang mengikutinya ketika berada di kubur. Aku tidak menemukan teman yang baik tersebut kecuali kebaikan yang telah aku pilih menjadi teman aku sehingga dapat menjadi cahaya dan teman di dalam kubur yang tidak menyusahkan aku.Pengetahuan kedua, aku melihat manusia mengikuti hawa nafsunya dan selalu memuaskan hasratnya, kemudian aku merenungkan Firman Allah : “ orang yang takut kepada Tuhannya Yang Maha Agung dan ia menahan diri dari hawa nafsunya, sesungguhnya ia akan memperoleh surga sebagai tempat kediamannya.” (QS : 7: 40-41). Aku menyadari bahwa Alquran mengandung kebenaran yang hakiki, sehingga aku mempersiapkan diri untk menentang hawa nafsu. Aku selalu berjaga-jaga untuk berperang dengannya sampai ia dengan suka rela tunduk kepada perintah Allah.Pengetahuan ketiga, aku melihat betapa semua orang berusaha untuk mengumpulkan harta benda dunia untuk disimpan dan digenggam dalam tangannya. Kemudian aku merenungkan firman Allah : “ segala sesuatu yang menyertaimu akan musnah , dan hanya Allah yang kekal abadi” (QS: 55: 26-27). Kemudian setelah itu aku tidak lagi bernafsu kepada dunia dan menghadapkan diri kepada Allah yang Maha kekal. Lalu aku membagi-bagikan kekayaanku kepada orang-orang miskin sehingga mereka dapat beribadah kepada Allah yang Maha kaya.Pengetahuan keempat, aku melihat seseorang yang percaya bahwa karakter dan derajat ditentukan oleh kelompok manusia dan etnis yang mereka banggakan. Yang lain percaya bahwa karakter dan derajat tergantung pada kekayaan dan kedudukan serta jumlah anak yang mereka anggap sebagai harta, sebahagian ada yang mempercayai bahwa derajat yang tinggi itu berasal dari keturunan. Nilai yang mulia disisi Allah adalah ketaqwaan manusia dan kedekatan kepadanya ,sehingga aku memilih untuk dekat kepada Allah. Aku percaya bahwa Alquran adalah kebenaran dan bahwa pendapat serta angan-angan manusia tiada berguna dan kelak akan musnah.Pengetahuan kelima, aku melihat semua orang saling mengecam dan memeras orang lain yang muncul karena iri hati terhadap orang lain. Lalu aku merenungkan Firman Allah : “ Kami telah membagikan rezeki di antara mereka dalam kehidupan dunia ini.” (QS:17: 31) Kemudian aku menyadari bahwa pemberian Allah berasal dari keabadian, sehingga aku tidak merasa iri kepada siapapun dan puas dengan pemberian Allah yang Maha Tinggi.Pengetahuan keenam, aku melihat orang-orang bermusuhan karena berbagai sebab dan maksud. Lalu aku merenungkan Firman Allah : “ Syaithan adalah musuhmu maka jauhilah dia” (QS: al-Maidah: 90). Kemudian aku menyadari bahwa aku tidak boleh bermusuhan kepada siapapun kecuali kepada syaithan.Pengetahuan ketujuh, aku melihat orang-orang berusaha keras untuk mencari makan dan nafkah sehingga ia terjerumus ke dalam godaan dan melakukan hal-hal yang dilarang, menghinakan dan merendahkan diri sendiri. Lalu aku merenungkan Firman Allah : “ Tak seekorpun binatang dibumi ini yang makananannya tidak dijamin oleh Allah (QS: Hud : 6) Kemudian aku pun menyadari bahwa makanan aku yang memberi dan menjamin adalah Allah sehingga aku mencurahkan diri untuk beribadah kepadaNya dan mengabaikan seluruh keinginan yang tidak berasal daripadaNya.Pengetahuan kedelapan, aku melihat setiap orang bergantung kepada makhluk ada yang bergantung kepada dunia dan uang ada yang bergantung kepada emas dan kekayaan dan sebagainya. Lalu aku merenungkan Firman Allah “ Siapa saja yang bergantung kepada Allah , Dia akan mencukupinya, karena Allah akan memberikan apa yang diinginkannya dan Allah akan berkuasa atas segala sesuatu.” (QS: 65: 3). Bertakwalah kepada Allah , Dia tidak akan menelantarkanmu, Allah akan memberikan pahala kepadamu.Wallahu’alam

0 Responses to “Eight wisdom from al-Hukama'”

Posting Komentar