Sabtu, 18 Mei 2013

Hikmah ilmiah pada sayap lalat


Hikmah Ilmiah Dalam Hadis Rasulullah Saw Dalam Sayap Lalat

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila lalat masuk/ terjatuh ke dalam minuman salah seorang di antara kalian, maka celupkanlah (lalat itu) kemudian buanglah, karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya ada penyakit (racun) dan pada sayap yang lainnya ada penawarnya.” (HR. Bukhari).

Penggalan hadis ini dapat dilihat dalam kitab subulus salām dalam bab thaharah bagian jatuhnya lalat dalam sebuah makanan. Lalat termasuk serangga yang hidup di tempat yang kotor dan memakan makanan yang kotor. Bahkan keberadaannya selalu menganggu ketenangan manusia. Kita akan menguber-nguber lalat apabila ia hinggap dan terbang di sekitar kita . Bukan itu saja lalat juga meninggalkan kesan yang tidak baik dalam diri kita dengan bintik hitam yang ukurannya kecil ataupun besar dan kita sering menyebutnya dengan ‘tahi lalat’. Anehnya lagi keberadaan bintik hitam ini selalu dikaitkan dengan sifat seseorang, misalnya tahi lalat di kening menandakan orang yang suka berpikir atau banyak pikiran, tahi lalat di bibir menandakan seseorang itu cerewet dan banyak bicara, atau tahi lahi lalat di tangan menandakan seseorang itu boros atau rajin bersedekah dan sebagainya. Orang boleh saja bebas menerjemahkan apa yang diamati karena manusia itu memiliki akal untuk berpikir dan menuangkan hasil pikirannya dalam berbagai untaian kata dan kalimat. Memang manusia diperintahkan untuk selalu berpikir terhadap ciptaan Allah “ berpikirlah kamu tentang penciptaan Allah dan jangan berpikir tentang zat Allah.”
Diantara makhluk Allah yang menjadi bahan pikiran kita adalah lalat. Lalat disamping namanya memiliki konotasi yang tidak baik ternyata juga memiliki kontribusi dalam menyumbangkan obat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tersebut diceritakan bahwa lalat jatuh ke dalam sebuah minuman , lalu Rasulullah saw memerintahkan agar lalat tersebut di celupkan ke dalam air. Alasan Rasulullah Saw memerintahkan demikian karena diantara kedua sayap dari lalat tersebut mengandung obat dan kita tidak tahu bagian sayap yang mana terletak obat tersebut, sehingga racun yang ada dalam sayap lalat tersebut dapat dinetralisir oleh obat pada sayap yang lainnya. Setelah dicelupkan maka lalat tersebut langsung dibuang.
Lalat meskipun binatang yang kotor dan hidup di tempat yang kotor apabila jatuh ke dalam makanan atau minuman, maka makanan tersebut tidak bernajis karena lalat termasuk binatang yang tidak mengalir darahnya. Hadis ini juga sebagai dalil bahwa lalat itu binatang yang tidak bernajis karena makanan atau minumam yang dijatuhinya tidak dibuang tetapi daerah sekitar yang dihinggapinya tersebut boleh dibuang . Adapun menumpahkan atau membuang minuman tersebut merupakan bentuk (tabźīr) yang dilarang karena syari’at Islam bukan hanya berlaku untuk generasi (zaman) tertentu atau bangsa tertentu saja tetapi segala zaman. Terkadang minuman atau makanan itu memiliki nilai yang sangat berharga pada suatu zaman, tempat atau bangsa tertentu yang pada mereka sangat sulit memperoleh makanan ataupun minuman. Sesungguhnya Rasulullah Saw dapat memprediksikan keadaan umatnya ke masa depan karena Allah menurunkan ilmu dan wahyu yang mulia kepada beliau. Namun demikian lalat tidak boleh dimakan.
Dalam hadis ini juga Rasulullah terlebih dahulu menyebutkan penyakit kemudian obat. Ini menandakan bahwa sebelum diturunkan kepada manusia itu penyakit, sesungguhnya Allah juga menurunkan kepadanya obat. Sesungguhnya pada lalat terkumpul dua hal yang kontroversi (saling bertentangan) yaitu antara penyakit dan obat. Jika dilihat dalam skala yang lebih besar lagi sesungguhnya apa yang diciptakan oleh Allah ini memang semuanya berpasang-pasangan dan saling berlawanan menunjukkan aspek keseimbangan. Manusia tidak akan dapat hidup dengan sesuatu yang sifatnya tunggal. Yang tunggal itu hanyalah Allah yang tidak tergantung kepada apapun dan makhluk apapun.
Berdasarkan fakta ilmiah hadis Rasulllah Saw ini dibuktikan oleh para ilmuwan, dengan mempelajari berbagai jenis serangga yang ada dibumi. Mereka menemukan dahsyatnya dan kehebatan serangga–serangga yang menakjubkan diantaranya adalah lalat. Berdasarkan penemuan mereka atas keajaiban pada serangga mereka mengatakan bahwa didalam setiap sayap seekor lalat itu terdapat fungsi – fungsi elevator dan fungsi – fungsi depressor, yaitu fungsi mengangkat dan menurunkan sayapnya. Sayap itu bergerak 200 hingga 400 kali setiap detiknya dan gerakan lalat yang sangat menakjubkannya itu selalu bergerak dalam bermenit – menit atau berjam – jam.
Gerakan otot yang sedemikian cepatnya menggerakkan sayap seekor lalat yang sangat kecil. Menurut para ilmuwan dari Australia, seekor lalat itu terbukti pada sebelah sayapnya ditemukan 1 gen refilin yaitu gen yang mempunyai 2 fungsi yakni fungsi pada industri dan fungsi pada kesehatan. Fungsi industri ini mengandung gen refilin yang lebih dahsyat dan lebih kuat dari semua jenis karet yang ada yang telah dibuat oleh banyak orang di muka bumi ini. Gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat jika dipakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat. Sedangkan dalam fungsi kesehatannya gen refilin itu merupakan satu gen yang bisa mengobati penyakit – penyakit yang ada pada syaraf – syaraf arteri, pada syaraf – syaraf meina. Syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen – gen refilin yang ada di sayap seekor lalat itulah yang dapat mengobatinya.
Demikian indahnya dan demikian sempurnanya dan demikian jeniusnya Rasulullah Muhammad Saw. Jika jatuh lalat pada minuman kalian, tenggelamkan ia. Maksudnya agar gen–gen refilin yang ada di sayapnya itu supaya bertebaran dalam air yang dijatuhinya hingga menjadikan air tersebut terbebas daripada bakteri – bakteri yang ada pada sayap lainnya.
Manusia melihatnya dan menelitinya selama puluhan tahun dan dalam melihatnya juga menggunakan bantuan mikroskop sementara itu Rasulullah Muhammad Saw sudah mengetahuinya tanpa melakukan penelitian ataupun melihatnya melalui alat bantu mikroskop bahwa pada sayap lalat itu ada gen penyembuh, ada gen penyakit sampai butiran gen dan sel yang ada disayap lalat diketahui oleh Rasulullah Muhammad saw. Tentu saja pengetahuan Rasulullah Saw ini semuanya atas petunjuk dari Allah Swt sebagai sang Maha Pencipta segala sesuatu dan Maha Mengetahui akan seluk beluk ciptaanNya. Lebih mengherankan lagi bahwa yang banyak melakukan penelitian atas hadis –hadis Nabi menjadi sains modren adalah orang-orang Barat yang mayoritas tidak beragama yang kalaupun beragama maka sedikit sekali yang muslim. Bagaimana dengan kita umat Muhammad? Apa yang telah kita teliti dari hadis-hadis Rasulullah Saw untuk menemukan sains modren yang dapat membuat kita semakin memperteguh keimanan dan keyakinan bahwa Islam melalui risalah Rasulullah Saw memang agama yang tinggi yang tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. (al-Islāmu ya’lu wa lā yu’lā ‘alaihi). Wa ilāllāhi turja’ul umūr.



Wallâhu’alam bishawwâb

0 Responses to “Hikmah ilmiah pada sayap lalat”

Posting Komentar