Senin, 17 Agustus 2009

Marhaban Ya Ramadhan Mubarak.. ana asyuuf 'ala hudhurik

MENGGAPAI INDAHNYA RAMADHAN
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS.2: 183).

Alhamdulillah , sungguh sangatlah beruntung orang-orang yang kembali dapat menjumpai bulan yang sangat istimewa di antara bulan-bulan Islam lainnya yaitu bulan Ramadhan. Allah menciptakan waktu sungguh sangat istimewa, mulai dari hari yang sangat istimewa di sepertiga malamnya dimana manusia yang melakukan tahajjud akan Allah istimewakan dirinya di tempat yang tertinggi dan istimewa di hadapan orang-orang yang beriman. Begitu juga dengan minggu yang Allah istimewakan dengan hari Jum’at. Dalam bilangan tahun, Allah mengistimewakan umat manusia dengan bulan Ramadhan. Barangsiapa menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.
Sungguh sangat mulia agama Islam menyambut bulan Ramadhan saja , dosa kita sudah diampunkan, apalagi jika kita mengistimewakan bulan Ramadhan dengan segala amalan dan aktivitas yang istimewa. Maka selayaknya kita bersyukur manakala bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci ini dapat kita nikmati dan kita masih diberi kesempatan untuk mengisinya dengan amalan yang sholeh. Pada bulan yang penuh dengan keistimewaan yaitu bulan yang merupakan jamuan Allah kepada orang-orang yang beriman siapapun yang mengisi detik demi detik di bulan Ramadhan dengan perilaku yang istimewa maka niscaya dalam pandangan Allah ia akan menjadi orang yang sangat istimewa. Allah akan menghapuskan dosa-dosanya, menaikkan derajatnya, setiap doa diijabah dan Allah menyediakan surga baginya. Rasulullah Saw bersabda : “ Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah maka diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari). Manusia yang istimewa di sisi Allah adalah manusia yang paling taqwa dan ia merupakan orang yang juga paling mulia. Ramadhan merupakan sarana untuk menciptakan pribadi yang paling mulia yaitu pribadi yang muttaqin. Ramadhan akan menjadi lebih berkualitas apabila kita mampu mengisinya dengan segala aktivitas yang istimewa. Dan yang perlu menjadi catatan penting buat kita adalah puasa Ramadhan kali ini haruslah menjadi puasa yang terbaik dari puasa kita sebelumnya, karena jikalau usia kita disampaikan Allah sampai bulan Ramadhan tahun ini maka seharusnya kita mengisinya dengan sebaik-baik amalan. Jangan sampai Ramadhan kali ini lebih menurun kualitas ibadah kita dibandingkan dengan ibadah pada Ramadhan sebelumnya na’uzubillah. Agar Ramadhan kali ini lebih berkualitas maka seharusnya kita menyusun rancangan kegiatan amal-amal ibadah kita hari demi hari agar tidak ada yang luput dari kebaikan.
Selama bulan Ramadhan, Allah mengganti pahala setiap amalan sunat dengan pahala amalan wajib sedangkan amalan wajib Allah melipat gandakan beratus kali lipat. Membaca satu ayat Alquran pada bulan ini pahalanya seakan-akan mengkhatamkan Alquran. Bulan Ramadhan kita jadikan bulan training dan bulan bercocok tanam. Pada zaman Rasulullah SAW bulan ini menjadi bulan prestasi karena pada bulan ini Allah menurunkan Alquran dan berbagai pertempuran umat Islam juga memperoleh kemenangan pada bulan ini. Kita harus menentukan apa yang akan diprioritaskan untuk dilatih pada bulan Ramadhan ini. Diantara rancangan kegiatan yang harus kita perhatikan adalah pengelolaan waktu harus terkendali dengan baik kemudian amal ibadah kita harus semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya. Waktu pada bulan Ramadhan adalah waktu yang berharga sehingga tidak ada amal perbuatan yang dilakukan kecuali menghasilkan sesuatu yang terbaik. Apabila kita menyadari bahwa sesungguhnya pada bulan ini kita benar-benar menjadi manusia yang sangat disiplin seperti layaknya tinggal di asrama untuk di training seperti berhenti makan ketika mendengar suara azan dan begitu juga dengan dibolehkannnya makan juga setelah mendengar azan dan kita tidak dibiarkan untuk membuang waktu dengan percuma untuk selanjutnya mempersiapkan diri kita menjalankan sholat tarawih dan tadarusan Alquran. Seluruh aktivitas ini secara otomatis mengatur pola kerja dan waktu kita. Sesungguhnya Allah mendidik kita agar setiap perpindahan waktu dapat dikelola dengan hal yang penuh manfaat karena setiap hari demi hari dari Ramadhan yang kemarin tidak akan pernah kembali lagi dan kita juga tidak akan pernah tahu bahwa kita dapat mendapatkan Ramadhan pada hari esoknya. Mungkin kita dapat menggati ungkapan time is money menjadi time is taqarrub yang berarti waktu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aktivitas yang Alah takdirkan menjadi bagian dari hidup kita. Prioritas kedua yang harus kita siapkan dalam bulan ramadhan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas amal ibadah kita. Bulan Ramadhan menjadi bulan peningkatan mutu sholat kita dengan membulatkan tekad agar sholat pada waktunya dan melatih untuk khusyu’, memperbanyak membaca Alquran baik melalui kegiatan tadarus atau mulai melatih menghapal ayat demi ayat dan mentadabburinya atau memahami makna-maknanya. Selain sholat fardhu marilah melatih diri untuk memperbanyak sholat sunnat baik sholat rawatib , sholat tarawih, sholat Dhuha maupun sholat tahajjud di akhir sepertiga malam, dan mungkin kita dapat mencari ilmu tentang bagaimana cara meningkatkan mutu sholat kita. Prioritas lainnya yang harus kita tingkatkan pada bulan Ramadhan adalah kegemaran bersedekah. Pada bulan ini Allah melipat gandakan pahala orang yang bersedekah termasuk orang yang memberi makanan untuk orang yang berbuka puasa.
Pada bulan ini Allah mencatatkan peristiwa penting selain peristiwa nuzul Alquran yaitu lailat al- Qadar yang dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan bulan ini dibagi ke dalam tiga keutamaan yaitu permulaannya adalah rahmah (awwaluha rahmah) yaitu mulai dari hari pertama sampai hari kesepuluh , pertengahannya adalah keampunan (aushatuha maghfirah) yaitu mulai dari hari kesebelas sampai hari kedua puluh serta akhirnya adalah terbebas dari api neraka (‘itqun minnaar) yaitu mulai dari hari kedua puluh satu sampai hari yang terakhir. Dan pada sepuluh malam terakhir Nabi menganjurkan agar memperbanyak ‘iktikaf di mesjid.
Namun demikian agar seluruh prioritas yang telah kita canangkan untuk kita laksanakan pada bulan Ramadhan seharusnya kita persiapkan bekal yang sesuai agar dalam pelaksanaannya tidak mengalami kendala. Diantara persiapan yang mungkin dapat kita lakukan adalah menjaga kesehatan dan keistiqomahan hati dalam berbuat. Ramadhan adalah bulan tawadhu’ dan bulan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah, maka siapapun yang berusaha menjadikan waktu Ramadhan ini istimewa maka ia kan berusaha akrab dengan Alquran, majelis ilmu, menjadi orang yang gemar bersedekah dengan ikhlas dan mampu mengendalikan diri. Hal yang penting juga adalah meningkatkan kualitas akhlak. Akhlak merupakan respon spontan terhadap sesuatu. Hindari hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa. Berhentilah memperdebatkan jumlah rakaat yang bukan merupakan hal yang prinsipil. Namun yang lebih penting adalah mengisi qiyaamulail dengan penuh keikhlasan dan keistiqomahan. Puasa yang berhasil mampu membentuk akhlak kita menjadi akhlak yang baik dengan merespon setiap kejadian apapun dengan sikap yang terbaik kita juga.
Semoga kita bisa mengisi Ramadhan dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah berkenan menuntun kita menjadi orang yang berakhlakul karimah dan lulus mendapat ijazah sebagai muttaqin. Amiin ya rabb al-‘alamiin
Wallahu ‘alam bisshawwab